Senin, 23 April 2012

Pesta Akbar GAA 2012

       Pesta Akbar GAA yaitu Sidang Raya Gereja Alkitab Anugerah XIV sudah tinggal menghitung hari saja. Kita semua orang-orang Percaya yang tergabung dalam pelayanan ini akan berkumpul bersama-sama baik sebagai perwakilan dari setiap pelayanan GAA yang tersebar di Indonesia maupun sebagai peninjau dengan sukacita menyambut moment yang indah ini. Panitia sudah berjerih lelah baik dari pikiran, tenaga dan materi dalam mempersiapkan semua ini, doa-doa telah disampaikan dalam setiap Jam doa jemaat maupun pribadi. Semuanya dengan Satu Kerinduan. " Kiranya melalui Sidang Raya ini memberikan pengaruh yang besar bagi Pertumbuhan Gereja Alkitab Anugerah." 
       Belajar dari pengalaman sebelumnya kiranya Sidang Raya saat ini memang benar-benar sesuai dengan kerinduan kita semua.  Segala tindakan, pikiran, motivasi dan  kesaksian yang tidak menggambarkan karakter anak Tuhan kiranya dapat disingkirkan. Sehingga kita tidak lagi mengulang-ulang hal yang sama. Karena mengulang hal sama dan menginginkan hasil yang berbeda adalah suatu kebodohan ( Albert Einstein).
      Informasi dari rekan Pelayanan kita di Filipina, dimana mereka baru saja melaksanakan Konferensi Tahunan di Davao. Dan dalam Konferensi tersebut mereka mencetuskan suatu visi yang dinamakan "TCM IMPACT: 115 by 2017" yang artinya bahwa mereka mau mencapai 115 Gereja Anugerah yang baru pada tahun 2017. sungguh suatu Visi yang memberi tantangan bagi yang menjalankannya. yang menjadi pertanyaan adalah kapan kita di Indonesia dapat membuat terobosan-terobosan baru?
      Mari semua saudaraku yang memiliki beban dan kerinduan agar GAA bisa maju dan berkembang. Kita doakan Sidang Raya ini dapat dapat berjalan dengan baik. Semua jerih payah kita tidak akan sia-sia. Ladang sudah Menguning dan Siap untuk Dituai, namun pelayan. Kita  orang yang sudah diselamatkan ini dan dan yang sudah  belajar Kebenaran Firman Tuhan secara Dispensasional adalah orang-orang yang terpanggil untuk tugas ini. SELAMAT merayakan PESTA AKBAR GAA di Bali 1-3 Mei 2012.
         

Senin, 09 April 2012

Mencari Pemimpin

Sebuah Renungan tentang Kepemimpinan
Oleh : Ev.Maruli Marpaung,M.Th

Aku mencari di tengah-tengah mereka seorang yang hendak mendirikan tembok atau yang mempertahankan negeri itu di hadapan-Ku, supaya jangan Kumusnahkan, tetapi Aku tidak menemuinya.”( Yehezkiel 22:30)

            Pada masa Yehezkiel Allah mengingatkan bangsa Israel atas dosa yang telah diperbuat oleh umat pilihanNya itu. Termasuk pemimpin sudah menyalahgunakan kekuasaan yang mereka miliki hanya untuk memuaskan keinginan duniawi mereka. Dan Allah melihat sudah tidak ada lagi orang yang dapat dipercaya untuk menjadi pemimpin. Keadaan ini tentunya menjadi keadaan yang sangat memprihatinkan. Kegagalan pemimpin sebelumnya   
bukan hanya mempengaruhi masa pemerintahannya namun berpengaruh pada keadaan sesudahnya karena tidak adanya regenerasi pemimpin sehingga tidak ada yang dapat melanjutkan pemerintahan dengan baik.
            Akhirnya muncullkan pemimpin yang dipaksakan. Hans Finzel mengatakan melalui surveinya bahwa kebanyakan pemimpin saat ini adalah pemimpin kebetulan bukanlah pemimpin yang sudah direncanakan. Jadi tidak heran setelah menjadi pemimpin yang kebetulan  akan melakukan sesuatu yang datang dengan sendirinya saja seperti memperlakukan bawahan seperti anak-anak, padahal yang terbaik adalah memperlakukan mereka dengan sikap menghargai terhadap orang dewasa sebagai sumber daya yang paling berharga dalam meraih sukses.
Tentunya dalam organisasi gereja kita tidak mau mengalami keadaan seperti yang terjadi pada masa Yehezkiel dan juga kita tidak mau memiliki pemimpin yang kebetulan saja. Oleh sebab itu dalam pelayanan mari kita melihat prinsip Tubuh Kristus dimana semuanya memiliki hubungan yang interdependen yaitu hubungan yang dibangun dari beberapa anggota yang memiliki keunikan tersendiri dan semuanya memiliki hubungan ketergantungan. Saling membangun, saling melengkapi dan saling membantu. Bukan sebaliknya yaitu : saling tidak membangun karena takut menjadi saingan, saling tidak melengkapi karena takut kehilangan kehormatan dan saling tidak membantu karena lebih mementingkan kepentingan sendiri.
Jadi kerinduan untuk mendapatkan pemimpin yang ideal dalam pelayanan pasti ada di benak kita semua. Pertanyaan siapa yang layak untuk menjadi pemimpin sering kita pertanyakan baik kepada diri sendiri maupun kepada rekan sepelayanan kita. Kata pemimpin sangat dekat dengan kata PENGARUH, karena dimana ada pemimpin pasti disitu ada Pengaruh. Bila seseorang disebut pemimpin namun tidak ada pengaruh maka untuk orang seperti ini Dr.John Maxwel mengatakan “Ia menyangka dirinya pemimpin..namun tidak memiliki pengikut seorangpun..hanyalah jalan-jalan.” Pemimpin yang berpengaruh adalah  seorang yang menginspirasikan orang untuk pergi ke tempat-tempat yang takkan mau kita datangi sendiri, dan untuk mencoba hal-hal yang tak pernah kita sangka ada dalam diri kita.
Alangkah luar biasanya bila kita memiliki pemimpin yang dapat mengarahkan kita pada tantangan –tantangan hidup yang bahkan belum pernah kita alami. Sudah tentu pelayanan akan mengalami banyak terobosan-terobosan penting yang semuanya demi kemuliaan Nama Tuhan Yesus. Dimana Banyak jiwa dimenangkan untuk Kristus, Gereja bertumbuh secara kualitas dan kuantitas. Dan terjadi hubungan yang harmonis dalam pelayanan seperti prinsip Tubuh Kristus.
Melalui tulisan ini penulis mengajak para pembaca untuk berinteraksi mungkin ada masukan-masukan untuk para pemimpin kita, dengan demikian kita dapat membantu dalam proses mencari pemimpin yang kita rindukan dapat memberikan terobosan baru di dalam pelayanan. Harapan kita melalui masukan-masukan itu orang-orang yang hendak mau menjadi pemimpin dapat membacanya dan mereka dapat mempersiapkan diri agar tidak menjadi pemimpin yang kebetulan saja. Terima Kasih. Tuhan Yesus dimuliakan.  

Minggu, 08 April 2012

Kebangkitan Tuhan Yesus

Khotbah dalam Ibadah PASKAH GAA Sudiang Makassar
disampaikan Oleh: Ev.Maruli Marpaung,M.Th

       Pada hari ini semua umat Kristen merayakan Kebangkitan Tuhan Yesus, dengan berbagai macam cara perayaan yang dilakukan semuanya menunjukkan sukacita besar yang dirasakan melalui perayaan kebangkitan Tuhan Yesus. Karena Kebangkitan Tuhan Yesus merupakan suatu fakta kebenaran. Rasul Paulus menulis dalam I Korintus 15:20, “Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.” Mungkin banyak orang yang menolak kebangkitan Tuhan Yesus dengan berbagai macam alasan namun sebagai orang yang meyakini bahwa Alkitab adalah Firman Allah yang diilhamkan Allah dimana di dalamnya tertulis banyak fakta kebenaran tentang Kebangkitan Tuhan Yesus, maka tidak alasan untuk menolak kebangkitan Tuhan Yesus.Oleh sebab itu dalam renungan ini terdapat 3 hal makna kebangkitan Tuhan Yesus yang dapat menjadi pelajaran yang memberikan kekuatan bagi orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, yaitu:
        Pertama, Kebangkitan Tuhan Yesus adalah Jawaban dari segala kekuatiran. Setelah kematian Tuhan Yesus, kekuatiran besar menyelimuti kehidupan para murid-murid, mereka mengalami keputusasaan. Sebelumnya mereka memiliki semangat dengan pengetahuan dan pengalaman bersama-sama dengan Tuhan Yesus, namun ketika Tuhan Yesus mati semuanya berubah. Petrus yang sebelumnya berkomiten mau rela mati demi Tuhan Yesus, namun Ia menyangkal Tuhan Yesus dan Ia kembali ke profesinya semula sebagai nelayan. Rasul Paulus menulis dalam I Korintus 15:19, “Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia.” ayat ini menunjukkan bahwa Jika Tuhan Yesus mati dan tidak pernah dibangkitkan maka memang orang yang percaya kepadanya adalah orang yang paling malang. Karena apa yang didapat dari seorang yang sudah mati?? Tetapi Syukur bahwa Tuhan Yesus bangkit pada hari yang ketiga. KebangkitanNya menjawab semua kekuatiran, kegelisahan, kemalangan yang dialami oleh orang yang percaya kepadaNya. Kebangkitan Tuhan Yesus memberikan kelegaan bagi murid-murid yang merasa kuatir pasca kematian Tuhan Yesus.
        Kedua, Kebangkitan adalah kemenangan. Pada saat Tuhan Yesus disalibkan dan mati seolah-olah kelihatannya maut sedang berkuasa atasNya. Seperti yang dikatakan dalam Yesaya 53: 4c, “padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allahnamun sebenarnya Ia sedang menanggung kejahatan kita, Ia diremukkan karena pemberontakan kita. Ia masuk dalam alam maut karena kita. Dan musuh yang terakhir yaitu Maut dikalahkanNya pada saat kebangkitannya. Dalam I Korintus 15:26, Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut. peristiwa salib merupakan proses yang dijalani Tuhan Yesus untuk menaklukkan maut. Sehingga Maut yang menjadi ancaman bagi yang berdosa yaitu umat manusia sudah dikalahkan oleh Tuhan Yesus. Jadi barangsiapa yang percaya akan penebusan Tuhan Yesus di kayu salib juga akan menerima kemenangan atas hukuman maut yaitu Lautan api. Jadi berita kebangkitab adalah berita kemenangan bagi setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus.
        Ketiga, Kebangkitan adalah pengharapan. Kebangkitan Tuhan Yesus menunjukkan proses kebangkitan yang akan dialami oleh orang yang percaya kepadaNya. Dikatakan Tuhan Yesus sebagai yang sulung dari antara orang yang meninggal. Dimana Tuhan Yesus adalah orang pertama yang mengalami kebangkitan dan tidak akan pernah mengalami kematian lagi. Jika ada peristiwa Yesus membangkitkan orang seperti Lazarus. Lazarus memang mengalami kebangkitan dari kematian namun Lazarus tetap akan mengalami kematian secara jasmani. Kebangkita Tuhan Yesus adalah yang sulung dan akan menyusul orang-orang yang kepadaNya. Dan itulah yang menjadi pengharapan orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Dalam I Korintus 15;51-52 dikatakan, “Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah, dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.” Dan dalam I Tesalonika 4;16-17, “ Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan.
       Jadi kebangkitan Tuhan Yesus merupakan suatu kabar sukacita bagi orang yang percaya kepadaNya. Kebangkitan yang menjadi jawaban atas kekuatiran, kemenangan dan pengharapan memberikan kelegaan yang sesuangguhnya. Jadi alangkah baiknya bila kita merayakan kebangkitan Tuhan Yesus dan mengerti mengapa kita merayakannya. Dan semuanya kita lakukan demi kemuliaan Tuhan Yesus Kristus. Dan akhir kata saya sebagai penulis mengatakan SELAMAT PASKAH BAGI KITA SEMUA,..kiranya dengan perayaan Paskah ini semakin memperdalam komitmen kita untuk turut serta dalam pemberitaan Kabar sukacita dari Tuhan Yesus.AMIN.
  

Jumat, 06 April 2012

"SUDAH SELESAI"


Khotbah dalam Ibadah Peringatan Kematian Tuhan Yesus
di GAA Jemaat Rama Makassar
Oleh : Ev.Maruli Marpaung,M.Th

     “ Sudah Selesai” merupakan salah satu dari tujuh Perkataan Tuhan Yesus di Kayu salib. Perkataan yang memiliki makna yang luar biasa bagi orang yang mempercayaiNya.  Pada saat memperingati hari Kematian Tuhan Yesus, saat untuk merenungkan kembali makna kematian Tuhan Yesus. Jadi bukan hanya sekedar perayaan rutinitas yang dilakukan setiap Tahun. Perkataan Tuhan Yesus “ Sudah selesai “ menunjukkan ada 3 hal yang diselesaikan oleh Tuhan Yesus melalui peristiwa PenyalibanNya di bukit Golgota, yaitu:
        Pertama, Penyelesaian Seluruh kehendak Allah dengan sempurna. Kematian di Kayu salib merupakan puncak dari seluruh kehendak Allah yang dilakukan oleh Tuhan Yesus Kristus. Pada saat Tuhan Yesus memulai pelayananNya, saat hendak dibabtis di sungai Yordan oleh Yohanes Pembabtis, dalam Matius 3:15 Ia berkata, “Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya.” Jadi kedatanganNya ke dunia ini  merupakan bagian dari Kehendak Allah bagi dunia ini, dimana Kehendak Allah tersebut adalah supaya setiap orang dapat memperoleh Hidup yang kekal dan akan mengalami kebangkitan pada akhir zaman seperti yang dikatakan dalam Yohanes 6:38-40.  Dalam rangka mewujudkan kehendak Allah tersebut, Tuhan Yesus mengatakan dalam Yohanes 4;34, “Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.”   Dari ayat ini dapat dilihat komitmen Tuhan Yesus dalam menjalankan Kehendak Allah tersebut, Ia memposisikan hal itu menjadi yang utama dalam kehidupannya, Ibarat makanan yang merupakan kebutuhan primer manusia.
        Kedua, Penyelesaian Kepatuhan yang sempurna, Dalam proses  kematianNya, Tuhan Yesus dihina, dicela, difitnah. Namun Ia tidak pernah melawan. Ibarat domba yang siap untuk masuk dalam pembantaian, begitu pula Tuhan Yesus Kristus. Ia menahan emosinya dan bahkan tidak mempergunakan kuasaNya untuk bisa lepas dari penderitaan yang dialaminya. KepatuhanNya dalam menjalankan kehendak Allah berjalan dengan sempurna. Semuanya demi menjalankan karya penyelamatan umat manusia.
         Ketiga, Penyelesaian Penyelamatan dengan sempurna, Pengorbanan Tuhan Yesus dikayu salib memberikan keselamatan bagi semua yang yang percaya kepadaNya. Keselamatan yang diberikan adalah sempurna karena Tuhan Yesus sendiri telah membayarNya dengan darah yang sangat mahal. Dalam I Petrus 1:18-19 dikatakan, “  Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat “Rasul Paulus juga berkata dalam I Korintus 6:20. “Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!” Jadi keselamatan yang kita terima bukan tergantung dari apa yang kita sudah buat untuk Tuhan, kita hanya bisa menerima dengan sukacita keselamatan itu, karena itu adalah Hadiah yang diberikan kepada kita. Karena begitu besar Kasih Allah bagi kita, sesuatu yang tak mampu kita lakukan dan bayar, Ia berikan dengan cuma-Cuma sebagai hadiah bagi kita. Hadiah hidup kekal di surga merupakan hadiah terbesar yang disediakan Tuhan Yesus bagi kita. Sudahkah kita menerima Hidup kekal itu?
          Jadi kita yang merayakan Hari Kematian Tuhan Yesus.. Jangan sampai kematian Tuhan Yesus  menjadi tidak sempurna karena kita berusaha menambah-nambahinya dengan segala bentuk upacara dan perbuatan kita. Terimalah Keselamatan itu..Buka Hati kita dan undang Dia sebagai Tuhan Dan Juruselamat secara Pribadi. Dalam Roma 10:9-10 dikatakan, “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.”
           Dengan demikian kita semua menjadi orang-orang yang telah ditebus, orang-orang yang telah memiliki jaminan Hidup kekal di surga. Karena sesuatu yang terbesar dan termulia telah Tuhan Kerjakan dalam peristiwa salib yang sedang kita Rayakan saat ini. Terpujilah Nama Tuhan Yesus Kristus.!!!!