Artikel dalam Renungan PEACE Bulan Juni 2013
Oleh: Pdt.Maruli Marpaung,M.Th
"Sebab yang sangat penting
telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa
Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci."(I Kor.15:3)
Dalam kegiatan-kegiatan rohani sering kita temukan atau dengar istilah penginjilan, contohnya seperti kegiatan penginjilan ke desa-desa, malam
penginjilan, ibadah KKR penginjilan dan lain
sebagainya. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah semua kegiatan yang berhubungan
dengan penginjian tersebut memang benar-benar sedang memberitakan INJIL? pernah
saya bertemu dengan seorang ibu di dalam bis, dalam percakapan kami ia mengaku
bahwa ia sering mengadakan penginjilan dengan rekan-rekannya di gereja, setelah
ia selesai berbicara saya bertanya, “ Ibu,
apa saja yang ibu lakukan saat mengadakan penginjilan tersebut?” dengan
percaya dirinya ibu itu mengatakan, “
Kami mengadakan bhakti sosial, pengobatan gratis, berkunjung ke panti asuhan.”
Berdasarkan jawaban ini kita bisa melihat bahwa sepertinya arti penginjilan itu
hanyalah sekedar kegiatan sosial yang dilakukan oleh kalangan gereja. Ada lagi
yang mengaku sedang melakukan ibadah penginjilan dimana dalam ibadah itu yang
mereka lakukan adalah pujian penyembahan dan disertai dengan kesembuhan ilahi
dan hal-hal lain yang membuat orang sepertinya mengalami situasi atau peristiwa
yang berbeda dengan ibadah-ibadah lainnya. Dari sini sepertinya Ibadah
penginjilan itu adalah ibadah yang bertujuan untuk menyatakan kuasa Allah melalui
kuasa penyembuhan ilahi.
Dari kedua contoh diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan
penginjilan itu merupakan kegiatan rohani yang membawa kabar baik yang hanya
sekedar menawarkan kebutuhan-kebutuhan secara jasmani saja seperti makanan,
kesehatan, lepas dari permasalahan/krisis. Inilah salah satu pergeseran makna
yang ada dalam Kekeristenan saat ini.
Penginjilan yang merupakan suatu kegiatan pemberitaan kabar baik tentang
Yesus Kristus sudah bergeser kepada hal-hal yang hanya sekedar bersifat jasmani
saja yang semuanya itu hanyalah sementara. Dan yang menjadi masalah adalah
Yesus Kristus yang seharusnya menjadi pusat pemberitaan sudah digantikan dengan
hal-hal yang ditawarkan yang bersifat jasmani tersebut.
Oleh sebab itu dalam tulisan ini kita akan merenungkan
injil yang sebenarnya, yaitu injil yang membawa kita kepada keselamatan yang
bersifat kekal yaitu surga. Injil inilah
yang menjadi inti dari pemberitaan Firman Tuhan. Jangan sampai kita mengatakan
sedang mengadakan penginjilan, namun kita tidak menyampaikan injil yang
menyelamatkan. Rasul Paulus dalam I Korintus 15:1-11 ini menunjukkan pentingnya
injil yang menyelamatkan bagi orang percaya, berikut ini adalah beberapa alasan
yang menunjukkan pentingnya mengetahui dan meyakini injil yang menyelamatkan,
yaitu:
Pertama, Sebab yang
sangat penting telah kusampaikan kepadamu..., Rasul Paulus menggunakan istilah “yang sangat penting” ini
mengindikasikan tentang prioritas pemberitaan. Rasul Paulus menyampaikan banyak
hal dalam pelayanannya dalam bentuk ajaran, nasehat, teguran, teladan. Dari
semuanya itu ada prioritas utama yang sangat penting dan yang ia terima dari
Tuhan yaitu “Kristus telah mati,
dikuburkan dan dibangkitkan.” Dalam pelayanan Paulus, inilah yang namanya Kabar
Baik atau Injil. Dimana pekerjaan Tuhan Yesus memberikan pengampunan dosa
dan hidup kekal di surga. Paulus
berkomitmen dalam hidupnya untuk terus memberitakan injil Kasih Karunia Allah,
ia berkata, “Tetapi aku tidak
menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan
menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi
kesaksian tentang Injil kasih
karunia Allah.”( Kis.20:24)
Kedua, ...sesuai dengan Kitab Suci,
Injil tentang Yesus Kristus yang disampaikan oleh Paulus bukanlah hasil pemikiran
manusia, melainkan merupakan rancangan Allah dari sejak semula. Phrase sesuai dengan Kitab Suci yang digunakan Paulus ini artinya bahwa Paulus
memiliki dasar yang kuat tentang Injil itu. Allah telah merancangkan proses
penyelamatan terhadap orang yang dikasihiNya. Jadi sangat disayangkan bila
orang yang sudah mendengar tentang injil
atau kabar baik ini bukannya mensyukurinya dan menerima, tetapi justru menghina
pengajaran ini. Dalam pelayanan, sering saya menghadapi orang-orang seperti
ini, mereka mengaku percaya Yesus tapi sebenarnya hanya percaya ADA Yesus
sebagai Juruselamat bukan percaya KEPADA YESUS sebagai Juruselamat, buktinya
pekerjaan Tuhan Yesus yang sudah dirancangkan Allah untuk menyelamatkan orang
yang berdosa tidak dipercaya, mereka masih menganggap bahwa mereka bisa
diselamatkan dengan perbuatan baik mereka. Orang seperti inilah yang dikatakan
Paulus dalam I Korintus 1:18, Sebab
pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa,
tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.
Ketiga, Ia telah menampakkan diri...,Tuhan Yesus menampakkan diriNya kepada
para rasul, banyak orang dan terakhir kepada Paulus. ini adalah bukti
kemenangan atas maut. Yesus Kristus adalah Allah yang berkuasa menghapuskan
dosa manusia melalui pengorbananNya. Kebangkitan Kristus juga memberi jawaban atas seluruh kekuatiran dan
kebangkitan Kristus memberikan pengharapan bagi setiap orang yang percaya
kepadaNya.
Sungguh luar biasa pekerjaan Tuhan Yesus bagi dunia
ini, KasihNya yang begitu besar tidak dapat dibandingkan dengan Kasih yang ada
di bawah kolong langit ini. Itulah INJIL yang harus diterima oleh setiap orang
yang mau mendapatkan anugerah hidup kekal dari Allah. Bagi saudara yang belum
pernah mengambil keputusan untuk menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan
Juruselamat. Tidak ada kata terlambat, jangan keraskan hati. Berdoalah dalam
hatimu, katakan, “ Tuhan Yesus, terima kasih atas kasihMu dalam hidup saya.
Saya orang berdosa saya tidak mampu menyelamatkan diri saya dari hukuman atas
dosa saya, saat ini saya mau menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat
saya. Saya mau hidup sesuai dengan kehendakMU dalam Nama Tuhan Yesus.AMIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar