Selasa, 04 Juni 2013

Injil Yang Menyelamatkan



Artikel dalam Renungan PEACE Bulan Juni 2013
Oleh: Pdt.Maruli Marpaung,M.Th
 
"Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci."(I Kor.15:3)

Dalam kegiatan-kegiatan  rohani sering kita temukan atau dengar  istilah penginjilan, contohnya seperti kegiatan penginjilan ke desa-desa, malam penginjilan, ibadah KKR penginjilan dan  lain sebagainya. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah semua kegiatan yang berhubungan dengan penginjian tersebut memang benar-benar sedang memberitakan INJIL? pernah saya bertemu dengan seorang ibu di dalam bis, dalam percakapan kami ia mengaku bahwa ia sering mengadakan penginjilan dengan rekan-rekannya di gereja, setelah ia selesai berbicara saya bertanya, “ Ibu, apa saja yang ibu lakukan saat mengadakan penginjilan tersebut?” dengan percaya dirinya ibu itu mengatakan, “ Kami mengadakan bhakti sosial, pengobatan gratis, berkunjung ke panti asuhan.” Berdasarkan jawaban ini kita bisa melihat bahwa sepertinya arti penginjilan itu hanyalah sekedar kegiatan sosial yang dilakukan oleh kalangan gereja. Ada lagi yang mengaku sedang melakukan ibadah penginjilan dimana dalam ibadah itu yang mereka lakukan adalah pujian penyembahan dan disertai dengan kesembuhan ilahi dan hal-hal lain yang membuat orang sepertinya mengalami situasi atau peristiwa yang berbeda dengan ibadah-ibadah lainnya. Dari sini sepertinya Ibadah penginjilan itu adalah ibadah yang bertujuan untuk menyatakan kuasa Allah melalui kuasa penyembuhan ilahi.
Dari kedua contoh diatas dapat disimpulkan bahwa kegiatan penginjilan itu merupakan kegiatan rohani yang membawa kabar baik yang hanya sekedar menawarkan kebutuhan-kebutuhan secara jasmani saja seperti makanan, kesehatan, lepas dari permasalahan/krisis. Inilah salah satu pergeseran makna yang ada dalam Kekeristenan saat ini.  Penginjilan yang merupakan suatu kegiatan pemberitaan kabar baik tentang Yesus Kristus sudah bergeser kepada hal-hal yang hanya sekedar bersifat jasmani saja yang semuanya itu hanyalah sementara. Dan yang menjadi masalah adalah Yesus Kristus yang seharusnya menjadi pusat pemberitaan sudah digantikan dengan hal-hal yang ditawarkan yang bersifat jasmani tersebut.
Oleh sebab itu dalam tulisan ini kita akan merenungkan injil yang sebenarnya, yaitu injil yang membawa kita kepada keselamatan yang bersifat kekal yaitu  surga. Injil inilah yang menjadi inti dari pemberitaan Firman Tuhan. Jangan sampai kita mengatakan sedang mengadakan penginjilan, namun kita tidak menyampaikan injil yang menyelamatkan. Rasul Paulus dalam I Korintus 15:1-11 ini menunjukkan pentingnya injil yang menyelamatkan bagi orang percaya, berikut ini adalah beberapa alasan yang menunjukkan pentingnya mengetahui dan meyakini injil yang menyelamatkan, yaitu:
Pertama, Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu..., Rasul Paulus menggunakan istilah “yang sangat penting” ini mengindikasikan tentang prioritas pemberitaan. Rasul Paulus menyampaikan banyak hal dalam pelayanannya dalam bentuk ajaran, nasehat, teguran, teladan. Dari semuanya itu ada prioritas utama yang sangat penting dan yang ia terima dari Tuhan yaitu “Kristus telah mati, dikuburkan dan dibangkitkan.” Dalam pelayanan Paulus, inilah yang namanya Kabar Baik atau Injil. Dimana pekerjaan Tuhan Yesus memberikan pengampunan dosa dan  hidup kekal di surga. Paulus berkomitmen dalam hidupnya untuk terus memberitakan injil Kasih Karunia Allah, ia berkata, “Tetapi aku tidak menghiraukan nyawaku sedikitpun, asal saja aku dapat mencapai garis akhir dan menyelesaikan pelayanan yang ditugaskan oleh Tuhan Yesus kepadaku untuk memberi kesaksian tentang Injil kasih karunia Allah.”( Kis.20:24)
Kedua, ...sesuai dengan Kitab Suci,  Injil tentang Yesus Kristus yang disampaikan oleh Paulus bukanlah hasil pemikiran manusia, melainkan merupakan rancangan Allah dari sejak semula. Phrase sesuai dengan Kitab Suci  yang digunakan Paulus ini artinya bahwa Paulus memiliki dasar yang kuat tentang Injil itu. Allah telah merancangkan proses penyelamatan terhadap orang yang dikasihiNya. Jadi sangat disayangkan bila orang yang sudah mendengar tentang  injil atau kabar baik ini bukannya mensyukurinya dan menerima, tetapi justru menghina pengajaran ini. Dalam pelayanan, sering saya menghadapi orang-orang seperti ini, mereka mengaku percaya Yesus tapi sebenarnya hanya percaya ADA Yesus sebagai Juruselamat bukan percaya KEPADA YESUS sebagai Juruselamat, buktinya pekerjaan Tuhan Yesus yang sudah dirancangkan Allah untuk menyelamatkan orang yang berdosa tidak dipercaya, mereka masih menganggap bahwa mereka bisa diselamatkan dengan perbuatan baik mereka. Orang seperti inilah yang dikatakan Paulus dalam I Korintus 1:18, Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah.
Ketiga, Ia telah menampakkan diri...,Tuhan Yesus menampakkan diriNya kepada para rasul, banyak orang dan terakhir kepada Paulus. ini adalah bukti kemenangan atas maut. Yesus Kristus adalah Allah yang berkuasa menghapuskan dosa manusia melalui pengorbananNya. Kebangkitan Kristus juga memberi  jawaban atas seluruh kekuatiran dan kebangkitan Kristus memberikan pengharapan bagi setiap orang yang percaya kepadaNya.
Sungguh luar biasa pekerjaan Tuhan Yesus bagi dunia ini, KasihNya yang begitu besar tidak dapat dibandingkan dengan Kasih yang ada di bawah kolong langit ini. Itulah INJIL yang harus diterima oleh setiap orang yang mau mendapatkan anugerah hidup kekal dari Allah. Bagi saudara yang belum pernah mengambil keputusan untuk menerima Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Tidak ada kata terlambat, jangan keraskan hati. Berdoalah dalam hatimu, katakan, “ Tuhan Yesus, terima kasih atas kasihMu dalam hidup saya. Saya orang berdosa saya tidak mampu menyelamatkan diri saya dari hukuman atas dosa saya, saat ini saya mau menerima Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat saya. Saya mau hidup sesuai dengan kehendakMU dalam Nama Tuhan Yesus.AMIN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar