Artikel dalam Renungan PEACE Edisi Juli
Oleh : Maruli Marpaung,M.Th
Saat bangun di pagi hari kita memasuki hari yang baru, kegiatan
rutinitas kita kerjakan seperti pergi ke kantor/ tempat usaha, sekolah, kuliah,
mengunjungi teman atau saudara. Dan tiba malam hari kita akan istirahat dan
besok akan menghadapi hari yang baru lagi. Jadi hari yang baru yang kita hadapi
tadi pagi sudah menjadi lama karena hari yang baru sudah datang lagi. Begitu
juga seorang anak melihat mainan baru akan terus meminta kepada orangtuanya
untuk dibelikan, saat sudah dibeli dan melihat mainan yang baru lagi maka anak
tersebut sudah tidak mempedulikan mainan yang pernah dia minta sebelumnya.
Masih banyak contoh lain berbicara tentang hal baru, dimana semuanya akan
berhubungan dengan waktu dan sudut pandang masing-masing. Sesuatu yang BARU
sekarang belum tentu besok, bulan depan atau tahun depan tetap baru, atau
barang yang menurut kita baru belum tentu bagi orang lain baru.
Baru di dalam Kristus adalah sesuatu yang pastinya berbeda dengan
baru yang ada di dalam dunia ini. Seseorang yang sudah menjadi Baru di dalam
Kristus bukan sesuatu yang ditinjau dari waktu dimana saat ini sudah baru dan
akan ada saatnya tidak baru lagi. Firman Tuhan berkata, “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah
ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang” ( II Korintus 5:17) jadi orang yang percaya dikatakan sudah menjadi baru sedangkan kondisi
saat belum percaya adalah keadaan yang lama. Orang percaya di dalam Kristus
yang sudah menjadi baru tidak akan menjadi lama lagi karena itu adalah jaminan
dari Allah, Tuhan Yesus berkata dalam Yoh.10:28, “ dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan
mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan
merebut mereka dari tangan-Ku.” Berikut
ini adalah keadaan baru di dalam Kristus yang dijamin oleh Tuhan Yesus bagi
orang percaya.
Pertama, status yang baru di dalam Kristus. Saat seseorang mengambil keputusan
untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat maka ia akan mendapat status
yang baru yaitu Anak Allah, dalam Yohanes 1: 12 dikatakan, “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa
supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya.” kata “percaya” dalam ayat ini disejajarkan
dengan “menerima”. Kalau ditanya
siapa orang yang menerimaNya? Jawab nya yaitu orang yang percaya dalam namaNya,
sebaliknya siapakah orang yang percaya? Jawabnya adalah semua orang yang
menerimaNya. Jadi percaya untuk mendapat status baru menjadi Anak Allah bukan
hanya percaya dalam pengetahuan saja, namun percaya yang menerima di dalam
hati, menjadi Tuhan Yesus sebagai yang utama dalam hidup, dan mau dituntun
sesuai dengan tuntunan Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Jadi sebagai
anak Allah maka hendaklah hidup berpadanan sesuai dengan status.
Kedua, Pengharapan yang baru.
Dengan status yang baru sebagai Anak Allah maka kita orang percaya juga akan
menjadi ahli waris Allah, yaitu orang-orang yang berhak atas janji-janji Allah.
Yang utama janji Allah dan juga merupakan kehendakNya adalah agar semua orang
dapat diselamatkan, Firman Tuhan dalam I Timotius 2:3-4 mengatakan, “Itulah yang baik dan yang berkenan kepada
Allah, Juruselamat kita, yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan
memperoleh pengetahuan akan kebenaran.” Keselamatan merupakan berkat rohani
yang luar biasa yang diberikan oleh Allah kepada setiap orang yang percaya,
dimana orang berdosa telah dilepaskan dari hukuman lautan pai neraka dan
mendapatkan keselamatan hidup kekal di surga yaitu tempat kediaman kekal yang bukan
buatan tangan manusia, Rasul Paulus berkata dalam Efesus 2:6, “dan di dalam Kristus Yesus Ia telah
membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di
sorga.” Jadi bagi orang percaya
kepada Tuhan Yesus Kristus sudah memiliki tempat yang pasti di surga. ini
adalah janji Tuhan kepada kita, dan Tuhan tidak akan pernah lalai untuk menepati
janjiNya kepada anak-anakNya ( 3 Petrus 3:9). Inilah lebihnya orang yang
percaya kepada Yesus karena Tuhan Yesus bukan hanya sekedar memberikan ajaran
untuk hidup benar namun menjadi jalan satu-satunya untuk orang dapat dibenarkan
oleh Allah sehingga bisa beroleh hidup yang kekal pasti ke surga.
Ketiga, Kehidupan yang baru.
Memiliki status dan pengharapan yang baru ternyata memberikan kehidupan yang baru
yaitu sebagai manusia baru. Yaitu orang yang hidup menjaga kekudusan hidup
untuk memancarkan kasih Kristus melalui perbuatan baiknya. Efesus 2:10, “ Karena kita ini buatan Allah, diciptakan
dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah
sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya. Ini merupakan tantangan bagi orang percaya
untuk berjuang melawan keinginan daging yang selalu cenderung membawa kita
kembali hidup dalam kedagingan. Kehidupan yang yang baru untuk selalu mengucap
syukur merupakan ciri dari orang yang sudah baru di dalam Kristus. Firman Tuhan
mengatakan, “Mengucap syukurlah dalam
segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi
kamu.( I Tesalonika 5:18). Kehidupan yang selalu mengucap syukur akan
mengarahkan pandangan orang percaya kepada berkat-berkat yang telah diterima,
ingatlah bahwa dalam segala sesuatu baik itu senang ataupun susah, kaya ataupun
miskin, untung ataupun rugi, sehat ataupun sakit , dalam keadaan itu semua
selalu pasti ada berkat Tuhan yang dinyatakan. Semuanya itu merupakan proses
kehidupan yang dilalui karena kerinduan Tuhan agar kita terus-menerus
diperbaharui di dalam Kristus.
Jadi baru dalam Kristus
adalah suatu hal yang begitu indah dan luar biasa bagi setiap orang yang mau
percaya kepada Kristus. Bila kita belum pernah menjadi baru di dalam Kristus.
Mari berdoa dan buka hati untuk percaya Yesus sekarang, sehinga kita menjadi
ciptaan baru di dalam Kristus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar