Program Pelayanan Anak di Makassar
VBS adalah program terbaru dalam pelayanan anak dan Remaja di Gereja Alkitab Anugerah (GAA) Jemaat Rama Makassar, Vacation Bible study (VBS) atau belajar Alkitab Liburan dilaksanakan perdana pada tanggal 8-13 Juli. Tujuan dari program ini adalah untuk menjalankan tanggungjawab yang diberikan oleh Tuhan yaitu untuk membina anak dan Remaja mengenal Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat
dan bertumbuh secara rohani sejak dini. Tuhan Yesus mengasihi anak-anak dengan
mengatakan"Biarkanlah anak-anak itu,
janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang
seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga." Dalam pendidikan bangsa
Israel, Tuhan Berfirman,” Apa yang
kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang
kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila
engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau
bangun.”
Berdasarkan ini maka liburan
kenaikan kelas yang cukup lama menjadi kesempatan yang dimamfaatkan oleh gereja
untuk mengadakan pelayanan ini.
Dalam pelayanan ini
seluruh peserta akan tinggal di dalam gereja
selama 5 (lima) hari penuh dan
akan dibina oleh guru-guru anak dan remaja yang sudah dipersiapkan dengan baik.
Dalam VBS ini anak akan dididik tentang pengetahuan dasar Alkitab, ditekankan
untuk hidup sesuai dengan anak Tuhan baik di dalam keluarga dan sekolah, serta
akan digali potensinya sehingga dapat dikembangkan dan dipakai dalam pelayanan seperti berdoa, bersaksi, bernyanyi dan lain sebagainya,
Dengan demikian diharapkan sejak dini peserta sudah mengenal Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat
serta dapat menjadi anak yang hormat dan takut kepada Tuhan Yesus.
Acara ini dipimpin langsung oleh Ibu Yokhe Marpaung sebagai koordinator pelayanan anak dan juga dibantu oleh Mahasiswa Praktek dari STT Anderson Manado yaitu Selvi Lasewa dan Nelly Susanty dan juga ada guru sekolah minggu GAA Rama yaitu Ibu Rosa, Ibu Nova dan Kak Fani. Bersama-sama dengan anak-anak para pengajar dan anak-anak sama-sama tinggal di gereja, mereka sama-sama belajar, bermain, makan, istirahat, kerja bhakti, masak-memasak, menonton bersama dan bahkan tidur bersama-sama di dalam gereja agar bisa lebih dekat dengan anak-anak, sehingga terjalin keakraban antara guru dan anak-anak
Selama lima hari anak-anak menjalaninya dengan sukacita, meskipun mereka harus mengorbankan kebebasan mereka seperti yang biasa mereka lakukan di rumah mereka masing-masing bahkan ada yang harus kena hukuman karena melakukan kesalahan atau tidak mengikuti peraturan, namun mereka tetap menjalaninya dengan penuh semangat. Hal ini menjadi indikasi bahwa pelayanan ini perlu diprogramkan dan bahkan ditingkatkan pada masa yang akan datang, sehingga melalui pelayanan ini dapat dijadikan pola pelayanan yang bisa diterapkan dalam pelayanan di daerah-daerah lain.